Pages

16 Maret 2014

Melawan Takdir "Jab Tak Hai Jaan"


Sebuah film yang apik dirilis pada tahun 2012 diberi judul Jab Tak Hai Jaan (JTHJ), namun terus terang saya baru menontonnya baru-baru ini. JTHJ adalah film yang menceritakan Samar Anand (Shahrukh Khan) adalah penjinak bom profesional yang jarang menggunakan baju pelindung saat bertugas. Pada suatu hari dia menyelamatkan nyawa Akira (Anushka Sharma), cewek enerjik yang bekerja di Discovery Channel, saat tenggelam di laut. Dari pertemuan itu Akira mengetahui ada kisah cinta yang belum selesai antara Samar dengan wanita bernama Meera (Katrina Kaif) yang tinggal di London. Ah Tapi saya tidak sedang membuat sinopsis film ini, maka anda silakan saja melihat berbagai sumber lainnya, misalnya oleh kapanlagi.com.
Cinta Yang Tertunda

Film romantis ini memiliki berbagai kekuatan cerita, sampai-sampai Utpal Vaishnav menuliskan ada 7 hal yang dapat dipetik dari film ini, yaitu :
  1. Membuat jurnal harian yang isinya bisa tentang apapun yang kita lalui
  2. Menjalani hidup dengan bersungguh-sungguh
  3. Mencintailah tanpa alasan 
  4. Jangan menjadi penakut
  5. Dekat dan berpikir positif tentang Tuhan
  6. Ikuti kata hati
  7. Jadilah "The Man Who Cannot Die"
Saya setuju 99% dengan pendapat banyak orang tentang positifnya film ini, namun ada juga sisi-sisi lain yang saya anggap tidak mesti diikuti. Kegilaan cinta antara Samar dan Meera. Meera adalah gadis yang taat dengan tuhannya (disebutkan ia berdoa kepada tuan Yesus). Saking merasa dekat dan terikatnya dengan tuhan ia berdoa dan berjanji dengan memberatkan diri sendiri, paling tidak ada dua janji yang ia buat, yaitu berjanji tidak jatuh cinta dengan Samar (sebatas teman) diikuti dengan hukuman "kesialan" bagi mereka jika melanggarnya, dan berjanji meninggalkan dan tidak menemui Samar jika tuhan menyelamatkan hidupnya akibat kecelakaan. Memang inilah yang menjadi titik awal film ini, dimana Samar harus rela berpisah dengan Meera karena janji Meera ke tuhannya. Tidak kepalang tanggung, dua insan yang sebenarnya sudah saling jatuh cinta ini (bahkan kemungkinan melakukan hubungan sebelum pernikahan, ahhh u know what i mean) harus terpisah selama 10 tahun.

Bayangkan 10 tahun Sameer harus pergi mengisi waktu dengan tak satu detikpun ia melupakan Meera. 

Semua ini terjadi karena doa dan perjanjian gila antara Meera dengan tuhannya. Singkat cerita dengan peranan Akira dalam sebuah tragedi yang sulit diceritakan disini, Samar dan Meera akhirnya bertemu dan mereka bersatu kembali. Laksana kapal bertemu angin, cinta yang terpisah selama 10 tahun akhirnya dapat berlayar kembali. Ya inilah intisari filmnya.

Lantas keberatan saya yang terbesar adalah disini, mengapa harus ada perjanjian yang memberatkan antara tuhan dengan makhluknya. Kita tidak perlu menggunakan kacamata agama apapun. Secara alamiah saja bahwa manusia terikat dengan tuhan, manusia percaya dengan tuhannya dan merelakan apapun demi terkabulnya keinginan. Namun, doa adalah doa, kita semua percaya tuhan Maha Mendengar dan sangat mungkin mengabulkan permohonan makhluknya. Lantas mengapa Meera tidak mendoakan suatu hal yang baik, tidak melakukan perjanjian dengan imbalan ataupun hukuman yang baik. Mengapa Meera tidak mendoakan agar Samar dapat terselamatkan nyawanya dan sebagai imbalannya Meera akan lebih mencintai Samar dan akan setia kepadanya, atau melakukan suatu amal tertentu semisal memberi makan anak yatim di London atau bahkan menyumbangkan seluruh harta benda untuk kepentingan ibadah? Yah inilah yang tidak dipikirkan Meera, tentu saja aneh bukan, jika dia memang mencintai Samar, tentu saja dia tidak membuat perjanjian aneh-aneh.

Berdoa Untuk Hal Yang Baik, Jangan Menyusahkan Diri Sendiri

Kesimpulan saya, pertama, janganlah membuat perjanjian aneh dengan tuhan, tuhan Maha Mendengar dan berdoalah untuk sesuatu yang baik. Dengan demikian jalani kehidupan dengan baik, meyakini akan keberadaan takdir adalah keniscayaan, tapi ada juga takdir yang dapat kita tentukan sendiri, yakni dengan berusaha dengan sungguh-sungguh. Takdir sebaik atau seburuk apapun memang sudah ditentukan, namun ada takdir yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Ingatlah firman Allah, "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka" (QS Ar Ra'du : 11).

Kedua, agama manapun khususnya Islam, menekankan bahwa tuhan itu sama sekali tidak pernah mempersulit hambanya, sebaliknya jadikanlah semuanya mudah. Ingatlah Rasulullah SAWW bersabda "Yassiru wala tu’assiru wabasysyiru wala tunafiru", mudahkanlah dan janganlah engkau persulit orang lain dan berilah kabar gembira pada mereka, jangan membuat mereka menjadi lari (HR. Bukhari).

Akhir kata, saya tidak memaksakan pendapat saya ini kepada siapapun, yah namanya juga film, dibuat semenarik mungkin untuk tujuan hiburan. Jika teman-teman ingin menonton silakan ambil hal yang baik dan tinggalkan yang buruk. Selamat menonton, Wassalam!

2 komentar:

Silakan Komentar