Pages

05 Maret 2015

Jika Aku Adalah Aku, Dan Kamu Adalah Kamu, Maka Dimanakah Kita?

Logika, ilmu yang menempatkan otak sebagai titik tumpu adalah salah satu ilmu yang paling tua di dunia. Sillogisme adalah salah satu bagiannya. Jika A = B, dan B=C, maka A=C. Ya begitu sederhananya.
Kembali ke judul tulisan ini. Tertulis Jika Aku (A) adalah Aku (A). dan Kamu (B) adalah Kamu (B). Apakah mungkin Aku (A) adalah Kamu (B). [A=A, dan B=B, apakah A=B].

Lalu bagaimana dengan Kita (C)?
Apakah mungkin Aku (A) adalah Kita (C) atau Kamu (B) adalah Kita (C). [Apakah A=C, atau B=C].

Tentu Tidak boleh sesederhana itu.

Ada hal yang bisa dipetik dari sini. Bahwa Aku tidak boleh memaksa dirinya menjadi Kita. Begitu pula Kamu tidak boleh menganggap dirinya adalah Kita. Kita adalah Kita, memiliki sanad tersendiri dalam kalam hati antara aku dan kamu. Aku harus mengerti Kamu seakan menjadi sama, begitu pula Kamu harus mengerti Aku seakan menjadi sama. Barulah kemudian Aku dan Kamu bisa mencapai Kita. Kita takkan pernah ada jika kamu hanya menjadi kamu atau aku hanya menjadi aku. Singkirkan keegoisan aku dan kamu.

Logika sederhana kadang mengharuskan kita belajar dengan cara yang sederhana, karena kesederhanaan adalah fitrah bagi kita semua.